Sabtu, 08 Desember 2012


Makalah Pendidikan





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada dasarnya, Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar. sehingga dalam proses pembelajaran itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Pendekatan, strategi, model, metode, dam teknik pembelajaran.






B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja pendekatan dalam pembelajaran MIPA ?
2.      Apa saja strategi dalam pembelajaran MIPA ?
3.      Apa saja model dalam pembelajaran MIPA ?
4.      Apa saja metode dalam pembelajaran MIPA ?
5.      Apa saja teknik dalam pembelajaran MIPA ?

C.    Tujuan
1.      Memahami pendekatan dalam pembelajaran MIPA
2.      Memahami model dalam pembelajaran MIPA
3.      Memahami metode dalam pembelajaran MIPA
4.      Memahami strategi dalam pembelajaran MIPA
5.      Memahami teknik dalam pembelajaran MIPA


















BAB II

2.1. Pendekatan dalam Pembelajaran
A.    Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di anataranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuai’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.  
Dalam pengertian yang lebih luas, pendekatan artinya usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, atau metode-metode untukmencapai pengertian tentang masalah penelitian. Pendekatan mengacu kepada seperangkat asumsi mengenai cara belajar-mengajar. Pendekatan merupakan titik tolak dalam memandang sesuatu, suatu  filsafat atau keyakinan yang tidak selalu mudah membuktikannya. Jadi, pendekatan bersifat aksiomatis (Badudu 1996:17).  Aksiomatis artinya bahwa kebenaran kebenaran teori-teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi.
Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.

B.     Macam – Macam Pendekatan dalam Pembelajaran

Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran MIPA antara lain sebagai berikut :

1.      Pendekatan Konsep       
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep:
·         Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya.
·         Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran.
Kelebihan:
1.      Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep.
2.      Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode
Kelemahan
1.      Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre.
2.      Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.

2.  Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan:
·         Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan lingkungan.
Kelebihan:
1.      Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
2.      Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan

3.  Pendekatan Inkuiri         
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001).
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:
·         Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Kelebihan:  Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.
Kelemahan: Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.

4.  Pendekatan Proses
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:
·         Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
·         Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
     Kelebihan:
1.      Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.
2.      Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan:
Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.

5.   Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi, peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
·         Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah
·         Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang ditemukan.
Kelebihan:
1.      Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.
2.      Siswa merespon hal-hal baru
3.      Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1.      Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran
2.      Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3.      Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.

6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1.      Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.
2.      Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1.   Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
2.  Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.
3.  Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan :
Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.

7. Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1.      Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
2.      Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3.      Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1.      Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran
2.      Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.

8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.


Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
·            Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
·         Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Kelebihan:
1.      siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
2.      Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.
Kelemahan:
1.      Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2.      Guru dianggap sebagai fasilitator

10. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
 Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:
1.         Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2.         Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.
Kelebihan:
1.         Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
2.         Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.
Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.

11. Pendekatan Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Induktif:
·            Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.

12.  Pendekatan deduktif (deductive approach)
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus

13.  Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain:
1)               Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh peserta;
2)               Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan;
3)               Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan;
4)               Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.

Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
·         Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
·         Guru harus menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan
·         Guru menyedikan program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1.      Kegiatan pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2.      Tersedia program pengayaan dan perbaikan.
Kelemahan:
Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak ada ketergantungan.

14.  Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Langkah-langkah menggunakan pendekatan manajemen kelas:
·                  Guru mengontrol situasi belajar siswa
·                  Mengarahkan kegiatan belajar bagi siswa
·                  Menjembatani perbedaan perbedaan belajar siswa.
Kelebihan:
Terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Kelemahan:
Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

15.  Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual:
·            Menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
Siswa bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
Guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.

16.  Pendekatan konstruktivis
        Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1.               Guru mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
2.               Menghubung kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan:
Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah diajarkan.
Kelemahan:
kesulitan dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap materi yang telah diajarkan.

17. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.
Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:
·               Guru memberikan bahan-bahan pembelajaran pada siswa secara tidak langsung, misalnya melalui email.
·               Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran.
Kelebihan:
Pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada.
Kelemahan: Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
2.2. Strategi dalam Pembelajaran MIPA
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikn sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007 : 126).
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dari pendapat tersebut, Dick and Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa (Sanjaya, 2007 : 126).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metide dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya disini bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Namun sebelumnya perlu dirumuskan suatu tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya.
Menurut Djamarah (2002 : 5-6) ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.            Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.            Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 
3.            Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. 
4.            Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

B.     Macam – Macam Strategi dalam Pembelajaran

Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286) ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru:
1.         Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan.
Dengan menggunakan strategi ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu:
Keunggulan
·            Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
·            Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 
·            Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). 
·            Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Kelemahan
·            Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
·            Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 
·            Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 
·            Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil.  
·            Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru

2.         Pembelajaran inquiry
Pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”. Strategi pembelajaran inquiry merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian karena dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.

Keunggulan
·            Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
·            Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 
·            Strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
·            Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, artinya siswa yang memiliki kemampuan belajar baik tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan
·            Jika strategi pembelajaran inquiry sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit terkontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
·            Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentuk dengan kebiasaan siswa dalam beljar. 
·            Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 
·            Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inquiry akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

3.         Pembelajaran berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.

Di dalam strategi pembelajaran berbasis masalah ini terdapat 3 ciri utama; 
·            Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya. 
·            Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
·            Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris, sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu, sedangkan empiris artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Keunggulan
·            Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
·            Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menentukan pengetahuan baru bagi siswa.  
·            Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 
·            Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentrasfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 
·            Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. 
·            Melalui pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 
·            Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 
·            Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
·            Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar.
Kelemahan
·            Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
·            Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 
·            Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
4.         Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir
Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.


5.         Strategi pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatif yaitu: (a) adanya peserta dalam kelompok, (b) adanya aturan kelompok, (c) adanya upaya belajar setiap kelompok, dan (d) adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar..
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan.

6.         Strategi pembelajaran afektif
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan keluarga. 
Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik.


2.3.   Model dalam Pembelajaran

A.    Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematika mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapaitujuan belajar tertentu. Dapat pula dikatakan bahwa model pembelajaranadalah suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

B.     Macam-macam model pembelajaran
1.       EXAMPLES NON EXAMPLES
Langkah-langkah:
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP.
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk pemikiran urutan gambar, memperhatikan/menganalisa gambar.
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.      Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan.

Kelebihan :
·         Siswa jadi lebih mudah mengingat materi yang diajarkan.
Kekurangan :
·         Pengaturan waktu menjadi kurang efektif karena membutuhkan waktu yang banyak hanya untuk   satu materi ajar.

2. PICTURE AND PICTURE
Langkah-langkah:
1.         Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.         Menyajikan materi sebagai pengantar.
3.         Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
4.         Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5.         Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.         Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7.         Kesimpulan/rangkuman.

Kelebihan:  
·         Siswa menjadi terlatih untuk memecahkan suatu permasalahan
Kekurangan:
·         Banyak waktu yang terbuang hanya untuk satu materi ajar, proses pembelajaran menjadi lebih pasif

3.         JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
Langkah-langkah:
1.      Siswa dikelompokkan ke dalam = 4 anggota tim.
2.      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.
3.      Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
4.      Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
5.      Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
6.      Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7.      Guru member evaluasi.
8.      Penutup.

Kelebihan:
·         Tiap anggota kelompok menjadi aktif, siswa memiliki pengetahuan secara terfokus dan mendalam.
Kekurangan:
·         Siswa jadi terfokus pada satu subbab dan dan kurang memahami subbab lainnya secara mendalam.

4.      PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)
(Pembelajaran berdasarkan masalah)
Langkah-langkah:
1.      Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.      Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topic, tugas, jadwal, dll).
3.      Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.      Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5.      Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Kelebihan :
·         Siswa memiliki pengalaman secara nyata terhadap suatu materi, lebih mudah memahami suatu materi.
Kekurangan:
·         pengaturan waktu yang kurang efektif karena membutuhkan waktu yang cukup banyak.

5.      THINK PAIR AND SHARE
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Siswa diminta berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru.
3.      Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing.
4.      Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
5.      Berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.
6.      Guru member kesimpulan.
7.      Penutup.

Kelebihan :
·         Siswa menjadi lebih leluasa mengungkapkan idenya.
Kekurangan:
·         terlalu banyak perbedaan pendapat untuk satu meteri, manajemen waktu yang kurang baik.

6.      DEBATE
Langkah-langkah:
1.      Guru membagi 2 kelompok peserta debat yang satu pro dan yang lainnya kontra.
2.      Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas.
3.      Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi oleh kelompok kontra. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa bias mengutarakan pendapatnya.
4.      Sementara siswa menyampaikan gagasannya, guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapatkan sejumlah ide diharapkan.
5.      Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkap.
6.      Dari data-data yang diungkapkan tersebut, guru mengajak siswa membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topic yang ingin dicapai.

Kelebihan :
·         Pengetahuan siswa menjadi lebih luas, meningkatkan semangat belajar siswa masing-masing kelompok memiliki anggota yang cukup banyak.



7.      SNOWBALL THROWING
Langkah-langkah:
1.            Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2.            Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3.            Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4.            Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok
5.            Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 15 menit.
6.            Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

Kelebihan :
·         Siswa menjadi tertantang untuk mencari suatu permasalahan
Kekurangan:
·         Suasana kelas menjadi tidak kondusif karena akan terjadi pergerakan pada masing-masing siswa ketika melemparkan bola pertanyaan, minimnya pengetahuan siswa pada materi.

8.  STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING
(Siswa/peserta mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta lainnya)
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3.      Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya misalnya melalui bagan/peta konsep.
4.      Guru menyimpulkan ide/pendapat dari siswa.
5.      Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6.      Penutup.
Kelebihan
·         Siswa menjadi terlatih membuat kesimpulan.

Kekurangan:
·         Siswa menjadi pasif dan guru menjadi terlalu aktif, tercipta suasana belajar yang kurang kondusif.

9.  DEMONSTRATION
(Khusus materi yang memerlukan peragaan atau percobaan misalnya Gussen)
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan.
3.      Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
4.      Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan.
5.      Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya.
6.      Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemonstrasikan.
7.      Guru membuat kesimpulan

Kelebihan:
·         Siswa menjadi tertantang untuk mempelajari materi tersebut sebelumnya.

Kekurangan:
·         Siswa kurang mendapat pengetahuan secara mendalam, siswa menjadi sedikit pasif, kurangnya gairah dalam proses pembejaran.

10.  EXPLICIT INSTRUCTION
(Pengajaran Langsung)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah)

Langkah-langkah:
1.         Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
2.         Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan.
3.         Membimbing pelatihan.
4.         Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.
5.         Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

Kelebihan :
·         Siswa memiliki pengalaman belajar secara lansung.

Kekurangan:
·         Membutuhkan waktu yang cukup lama karena memiliki latihan lanjutan.

11.  WORD SQUARE
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh.
3. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban.
4. Berikan pon setiap jawaban dalam kotak.

Kelebihan :
·         Siswa menjadi lebih terlatih untuk menjawab pertanyaan.

Kekurangan :
·         Minimnya pengetahuan siswa terhadap suatu materi, suasana belajar jadi membosankan, kurang aktifnya siswa dan guru.

12.  CONCEPT SENTENCE
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan materi secukupnya.
3.      Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen.
4.      Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.
5.      Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.
6.      Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru.
7.      Kesimpulan.

Kelebihan :
·         Siswa terlatih untuk bekerjasama.

Kekurangan:
·         Minimnya pengetahuan yang didapat siswa, beberapa siswa akan menjadi pasif.

13.  COMPLETE SENTENCE
Media:
Siapkan blangko isian berupa paragraph yang kalimatnya belum lengkap.
Langkah-langkah:
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan wakil secukupnya.
3.      Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
4.      Guru membagikan lembar kerja berupa paragraph yang kalimatnya belum lengkap.
5.      Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6.      Siswa berdiskusi secara berkelompok.
7.      Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki dan tiap peserta membaca sampai mengerti atau hapal.
8.      Kesimpulan.

Kelebihan :
·         Siswa menjadi aktif mencari mengenai bahan pembelajaran.
Kekurangan:
·         Minimnya pengetahuan siswa, kurangnya pemahaman siswa secara mendalam tentang materi tersebut, pengetahuannya hanya sebatas dari siswa ke siswa.
14.  DUA TINGGAL DUA TAMU
Memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lainnya.
Caranya:
1.         Siswa bekerja sama dalam kelompok yang berjumlah 4 (empat) orang.
2.         Setelah selesai, dua orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain.
3.         Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka.
4.         Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5.         Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka.

Kelebihan :
·         Siswa menjadi lebih ateraktif antar kelompok.

Kekurangan :
·         Suasana belajar kurang bergairah karena tidak ada sesi tanya-jawab, pengetahuan siswa menjadi minim, guru terlalu pasif.











2.4.      Metode dalam Pembelajaran
A.    Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2005: 76), “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Metode pembelajaran yang baik adalah bagaimana siswa bisa mengerti, untuk bisa membuat siswa mengerti yang paling bagus adalah mengajak mereka berpatisipasi dengan cara praktek di laboratorium, diskusi atau debat. Pokoknya mereka mengerti karena keterlibatan mereka, biasanya jika mereka paham melalui proses ini akan lebih lengket di kepala mereka dari pada mereka mengerti hanya dari ceramah guru semata.
B.     Macam – Macam Metode Pembelajaran
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
1.      Metode Proyek
Metode proyek adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
Kelebihan
·            Dapat memperluas pemikiran siswa
·            Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap, dan             keterampilan dalam kehidupan sehari-hari

Kelemahan
·            Kurang menunjangnya kurikulum yang digunakan dalam pelaksanaan metode ini
·            Sulitnya dalam memilih topic serta mencari sumber-sumber yang diperlukan
·            Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat menghamburkan pokok unit yang dibahas
2.         Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
Kelebihan
·            Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaan
·            Mebina siswa dalam membuat trobosan-trobosan baru
·            Hasil hasil yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia
Kelemahan
·            Metode ini lebih sesuai pada bidang sains dan teknologi
·            Memerlukan fasilitas yang tidak mudah dan mahal
·            Menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan
3.         Metode Tugas dan Resitasi
Metode Tugas dan Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.


Kelebihan
·            Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
·            Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan
·            Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
·            Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
·            Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
4.       Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Kelebihan
·               Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.
·               Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
·               Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
·               Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :
·               Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
·               Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
·               Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
·               Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

Kekurangan
·               Siswa sulit dikontrol
·               Hanya sebagian siswa yang aktif
·               Menimbulkan kebosanan pada siswa

5.            Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama adalah cara pengajaran yang pada dasarnya mendramatisisakikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah social.
Kelebihan
·               melatih siswa mengingat materi yang akan didramakan
·               melatih siswa untuk berinisiatif dan berkreatif
·               mengembangkan bakat yang siswa miliki
·               melatih siswa bertanggung jawab
Kekurangan
·               siswa yang tidak aktif menjadi kurang kreatif
·               memerlukan waktu yang cukup lama
·               memerlukan lokasi yang cukup luas

6.            Metode Demostrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan
·         Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
·         Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
·         Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan
·         Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
·         Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
·         Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
7.         Metode Problem Solving
            Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
Kelebihan
·        Menjadikan pendidikan disekolah lebih relevan
·               Membisakan siswa terampil
·               Merangsang pengembangan  kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh

Kelemahan
·               Memerlukan waktu yang cukup lama
·               Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir

8.            Metode Karyawisata 
Metode karyawan adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Kelebihan
·               Menggunakan prinsip pengajaran yang modern
·               Merangsang kreativitas siswa
·               Informasi sebagai bahan pealajaran lebih luas dan actual
            Kelemahan
·               Kurang memadainya fasilitas yang di perlukan
·               Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang
·               Memerlukan koordinasi dengan guru
·               Sering mementingkan unsur rekreasi
·               Sulit mengatur siswa yang banyak

9.            Metode Tanya jawab
         Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
Kelebihan
·               Pertanyaan dapat menarik dfan memusatkan perhatian siswa
·               Merangsang siswa dalam mengembangkan daya piker
·               Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa
            Kelemahan
·               Siswa sering merasa takut
·               Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
·               Waktu sering banyak terbuang
10.        Metode Latihan
         Metode latihan merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, serta memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
kelebihan
·               siswa memeperoleh kecakapan motorik
·               siswa memeperoleh kecakapan mental
·               siswa memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi
            kelemahan
·               menghambat bakat dan inisiatif sisawa
·               menimbulkan kesesuaian secara statis kepada lingkungan
·               kadang-kadang latihan dilaksanakan secara berulang sehingga membosankan
·               membentuk kebiasaaan yang kaku
·               menimbulkan verbaisme

11.        Metode ceramah
         Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, dimana cara mengajardengan ceramah merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan
·               Guru mudah menguasai kelas
·               Muah mengorganisasikan tempat duduk/ kelas
·               Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
·               Guru muah menerangkan pelajaran dengan baik
            Kelemahan
·               Menimbulkan rasa bosan bagi siswa
·               Menyebabkankan siswa menjadi pasif




2.5.      Teknik dalam Pembelajaran
A.    Pengertian Teknik Pembelajaran

Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didik. Tehnik yang dipilih haruslah sesuai dengan pelajaran yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang digunakan.
Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), tehnik adalah pengetahuan tentang cara mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya. Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik adalah suatu cara strategi atau taktik yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar pada bagian pelajaran tertentu. Menurut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Teknik bisa didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam pengajaran yang digunakan untuk mencapai suatu objektif.
Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Macam-maccam teknik pembelajaran meliputi teknik syarahan, Teknik perbincangan, Teknik projek, Teknik penyelesaian masalah, Teknik dapatan, Teknik permainan, Teknik kooperatif .
Pengertian Teknik Pembelajaran Menurut Sudrajat (2008 : 1) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, dan akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.Hakikat Teknik Pembelajaran

B.     Macam – Macam Teknik dalam Pembelajaran
Ada beberapa macam bentuk teknik penyajian belajar mengajar, yaitu :  
1.      Teknik Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
Tehnik diskusi merupakan suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya.

Macam-macam diskusi yaitu :
1)      Diskusi informal
Diskusi informal merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi. Selanjutnya bila penyelesaian masalah tersebut dilakukan secara sistematis disebut diskusi informal.
 Adapun langkah dalam diskusi informal adalah :
(1). menyampaikan problema;
(2). pengumpulan data;
(3). alternatif penyelesaian;
(4). memlilih cara penyelesaian yang terbaik.
2)      Diskusi formal
Diskusi formal merupakan diskusi yang pada pelaksanaannya diadakan secara resmi, peserta diskusinya adalah orang-orang yang diundang untuk menghandiri diskusi yang diselenggarakan oleh instansi terkait.

3)      Diskusi panel
Diskusi panel merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator. Jika dalam diskusi tersebut melibatkan partisipasi audience/pengunjung disebut panel forum.
Diskusi panel ialah diskusi yang terdiri atas seorang pemimpin, sejumlah peserta, dan beberapa pendengar. Dalam jenis diskusi ini tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga pendengar dapat mengikuti jalannya diskusi dengan seksama. Setelah berlangsung tanya jawab antara pemimpin dan peserta, peserta dan pendengar, pemimpin merangkum hasil tanya-jawab atau pembicaraan, kemudian mengajak pendengar ikut mendiskusikan masalah tersebut sekitar separuh dari waktu yang tersedia

4)      Diskusi simpusium
Diskusi simpusium ialah diskusi yang berupa sebuah pertemuan ilmiah untuk mengetengahkan atau membandingkan berbagai pendapat atau sikap mengenai suatu masalah yang diajukan oleh sebuah panitia. Uraian pendapat dalam simposium ini diajukan lewat kertas kerja yang dinamakan prasaran. Dan beberapa prasaran yang disampaikan dalam simposioum harus berhubungan. Diskusi simpusium merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek dengan subjek tertentu.
Persiapan-persiapan yang perlu untuk menyelenggarakan simposium, yaitu:
(1)            Memilih dan merumuskan masalah,
(2)            Menetapkan tujuan,
(3)            Menempatkan pembicara berdasarkan sumbangannya dalam mencapai tujuan,
(4)            Menetapkan pemimpin,
(5)             Menjelaskan kepada pemimpin dan pembicara tentang tujuan simposium,     waktu yang tersedia, dan tata cara yang berlaku.

Kelebihan Tehnik Diskusi : 
·               Terjadi interaksi yang tinggi antara komunikator dan komunikan
·               Dapat membantu siswa untuk berfikir lebih kritis
·               Memotivasi atau memberi stimulasi kepada siswa agar berfikir kritis, mengeluarkan pendapatnya, serta menyumbangkan pikiran-pikirannya.

Kekurangan Tehnik Diskusi :
·               Alokasi waktu yang sulit karena banyak memakan waktu
·               Tidak semua argument bisa dilayani atau di ajukan untuk dijawab

2.      Teknik Kerja Kelompok
 Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.

Tujuah tehnik kerja kelompok :
·               Agar siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran mereka
·               Agar guru dapat lebih memperhatikan kemampuan siswa
·               Agar para siswa bisa menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·               Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta mengerjakan ketrampilan berdiskusi

3.            Teknik Penemuan (Discovery) dan Simulasi
Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakan instruksi.


Kelebihan tehnik penemuan :
·               Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
·               Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
·               Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa.
·               Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

Kelemahan tehnik penemuan : 
·               Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja
·               Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif
·               Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
·               Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil
·               Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

4.            Tehnik simulasi
Tehnik simulasi merupakan cara mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa memegang peranaan sebagai orang lain.
Kelebihan tehnik simulasi :
·               Dapat menyenangkan siswa
·               Untuk mengembangkan kreatifitas siswa
·               Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya
·               Mengurangi hal-hal yang verbalistik
·               Menumbuhkan cara berfikir yang kritis

Kelemahan tehnik simulasi :
·               Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat dilaporkan oleh riset
·               Terlalu mahal biayanya
·               Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak diikutsertakan elemen-elemen penting
·               Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
·               Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa

5.            Tehnik Inquiry
Inquiry adalah teknik pengajaran guru didepan kelas dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya didalam kelompok kemudian dibuat laporan yang tersusun baik dan kemudian didiskusikan secara luas atau melalui pleno sehingga diperoleh kesimpulan terakhir.
Tehnik inquiry merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Proses inquiry dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah :
    (a) kesadaran terhadap masalah;
    (b) melihat pentingnya masalah dan
    (c) merumuskan masalah.
2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan
    hipotesis ini adalah :
   (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh;
   (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan
         hipotesis.
3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah :
   (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
         mengumpulkan data, dan mengevaluasi data;
   (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterprestasikan data
        dan  mengklasifikasikan data.;
   (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan
        perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:
   (a) mencari pola dan makna hubungan; dan
   (b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi
Kelebihan tehnik inquiry
·            Mendorong siswa untuk berfikir dan atas inisiatifnya sendiri, bersifat obyektif, jujur, dan terbuka
·            Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang
·            Dapat membentuk dan mengembangkan sel consept pada diri siswa
·            Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi belajar yang baru
·            Mendorong siswa untuk berffikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri
Kelemahan tehnik inquiry            
·            Siswa perlu memerlukan waktu menggunakan daya otaknya untuk berfikir memperoleh pengertian tentang konsep

5.    Tehnik eksperimen dan demonstrasi
        Tehnik eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana seorang siswa diajak untuk beruji coba atau mengadakan pengamatan kemudian hasil pengamatan itu disampaikan dikelas dan di evaluasi oleh guru.
Kelebihan tehnik eksperimen
·            Siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah
·            Mereka lebih aktif berfikir dan membuktikan sendiri kebenaran suatu teori
·            Siswa dalam melaksanakan eksperimen selain memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta ketrampilan menggunakan alat-alat percobaan
Kelemahan tehnik eksperimen
·            Seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diamati dan harus mampu memanage siswanya
·            Memerlukan waktu dan biaya yang sedikit lebih dibandingkan yang lain

Tehnik demonstrasi merupakan tehnik mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses.
Kelebihan tehnik demonstrasi
·            Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan
·            Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit
·            Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar
·            Siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung
Kelemahan tehnik demonstrasi
·            Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa
·            Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa

6.         Tehnik Karya Wisata
Tehnik karya wisata merupakan tehnik mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu.
Kelebihan tehnik karya wisata : 
·            Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas obyek karya wisata itu serta mengalami dan menghayati langsung
·            Siswa dapat melihat kegiatan para petugas secara individu atau kelompok dan menghayatinya secara langsung
·            Siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi yang pertama untuk memecahkan segala macam persoalan yang dihadapi
·            Siswa memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi 
Kelemahan tehnik karya wisata :
·            Karena dilakukan diluar sekolah dan jarak yang cukup jauh maka memerlukan transport yang mahal dan biaya yang mahal
·            Menggunakan waktu yang lebih panjang dari pada jam sekolah
·            Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah
7.     Teknik Ceramah
 Teknik ceramah ialah cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, yaitu dimana seorang guru menularkan pengetahuannya kepada siswa secara lisan atau ceramah.
Tehnik ceramah adalah : memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain tehnik ini adalah sebuah tehnik mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Tehnik ini disebut juga dengan tehnik  kuliah atau tehnik pidato.

Kelebihan tehnik ceramah
·               Materi yang diberikan terurai dengan jelas

Kekurangan tehnik ceramah
·               Guru lebih aktif sedangkan murid pasif karena perhatian hanya terpusat pada guru saja.
·               Murid seakan diharuskan mengikuti segala apa yang disampaikan oleh guru, meskipun murid ada yang bersifat kritis karena guru dianggap selalu benar
·               Untuk bidang studi agama, tehnik ceramah ini masih tepat untuk dilaksanakan. Misalnya, untuk materi pelajaran akidah.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang telah ada maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Sehingga dalam proses pembelajaran itu dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu Metode pembelajaran, Pendekatan pembelajaran, Model pembelajaran, Strategi pembelajaran dan Tekhnik pembelajaran. Antara faktor  satu dan factor  lainnya sangat mempengaruhi terjadinya proses pembelajaran. Apabila metode, pendekatan, model, strategi dan tekhnik pembelajaran sudah terlaksana dengan baik maka proses pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dapat dapat berjalan dengan baik. Maka  terciptalah  suasana pembelajaran yang aktif, kreatif , inovatif dan menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga  mampu mencapai tujuan dari kurikulum yang sedang berlaku sekarang.

B.     Saran
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Selain itu guru diharapkan memahami dan menguasai teori, pendekatan, metode, dan teknik yang akan digunakan dalam prosesmpembelajaran. Penggunaan teori, pendekatan, metode, dan teknik  diharapkan menyesuaikan dengan materi yang akan disampaikan.